23 Oktober 2010

Bahasa yang Baik dan Benar

Bahasa yang Baik

Penggunaan bahasa yang baik lebih ditekankan pada aspek komunikatif bahasa, sehingga kita harus memperhatikan kepada siapa kita akan menyampaikan bahasa kita. Untuk itu, unsur-unsur seperti umur, pendidikan, agama, status sosial, lingkungan sosial, dan sudut pandang khalayak sasaran tidak dapat diabaikan.

Akan sangat berbeda cara kita berbahasa kepada orang yang lebih muda dengan cara kita berbahasa kepada orang yang lebih tua. Kepada orang yang lebih tua, sudah pasti kita akan mempergunakan bahasa yang lebih baik dan sopan daripada kepada orang yang lebih muda. Penggunaan bahasa untuk lingkungan yang berpendidikan tinggi dengan yang berpendidikan rendah juga tidak dapat disamakan.

Bahasa yang benar

Bahasa yang benar berkaitan dengan kaidah yang berlaku dalam Bahasa Indonesia seperti tata bahasa, pilihan kata, tanda baca, dan ejaan. Pengetahuan atas tata bahasa dan pilihan kata, harus dimiliki dalam penggunaan bahasa lisan dan tulis. Pengetahuan atas tanda baca dan ejaan harus dimiliki dalam penggunaan bahasa tulis.

Contohnya : Pada saat kita melarang seorang anak kecil naik ke atas meja, “Adek, nggak boleh naik meja, nanti jatuh!” Akan terdengar lucu jika kita menggunakan bahasa yang benar, “Adik tidak boleh naik ke atas meja, karena nanti engkau bisa jatuh!”

Selain itu, dalam tawar-menawar harga, misalnya, ”Apakah Bapak tukang becak bersedia mengantar saya ke Pasar Tanah Abang dan berapa biayanya? ” (Ongkos ke Pasar Tanah Abang berapa, Pak?). Pemakaian kalimat seperti itu akan sangat ganjil dan menimbulkan kegelian, keheranan, atau kecurigaan.



sumber : http://community.gunadarma.ac.id/

Bahasa Sebagai Alat Komunikasi

Secara tidak langsung lingkungan sekitar dapat mempengaruhi bahasa yang kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya bahasa yang digunakan oleh orang yang tinggal di Jawa Tengah dengan Sumatera Utara akan berbeda. Orang yang tinggal di Jawa Tengah akan menggunakan bahasa Jawa untuk berkomunikasi, sedangkan orang yang tinggal di Sumatera Utara akan menggunakan bahasa batak untuk berkomunikasi.

Indonesia memiliki budaya yang beragam pada setiap daerah termasuk bahasanya. Oleh karena itu bahasa Indonesia dijadikan bahasa negara yang berfungsi sebagai alat komunikasi pemersatu bangsa karena bahasa Indonesia dikenal, dikuasai, dan diterima oleh sebagian besar penduduk Indonesia.

Sebagai alat komunikasi, bahasa merupakan saluran perumusan maksud yang melahirkan perasaan dan memungkinkan kita dalam menciptakan kerja sama dengan sesama. Bahasa digunakan untuk berinteraksi pada suatu individu maupun pada masyarakat luas.

Untuk berinteraksi dengan individu lain ataupun masyarakat luas, penggunaan bahasa yang efektif akan lebih mudah dimengerti dalam penyampaian maksud dan tujuan kita. Ciri hahasa yang efektif adalah harus mudah dipahami, memenuhi unsur penting kalimat, menggunakan kata yang tepat dan serasi, gramatikal, rasional, efisien, serta tidak ambigu.

Misalnya kata makro hanya akan dipahami oleh orang-orang tertentu, berbeda dengan kata besar atau luas yang lebih dipahami oleh masyarakat umum. Contoh lain adalah kata griya, kata ini akan lebih sulit dimengerti dibandingkan dengan kata rumah atau wisma.

Berarti penggunaan kata besar atau luas, rumah atau wisma lebih efektif karena bersifat umum. Sedangkan kata griya dan makro merupakan kata-kata yang mengandung nuansa keilmuan, intelektualitas serta tradisional. Selain itu penggunaan singkatan kata yang kurang tepat akan menghambat komunikasi karena tidak semua kalangan mengetahuinya.


sumber : http://community.gunadarma.ac.id/